Skala Pengukuran dalam Ilmu Statistik Lengkap Contoh

Skala Pengukuran – Apakah Anda sedang mencari tahu tentang skala pengukuran? Anda masih bingung dengan skala pengukuran nominal, ordinal, interval dan rasio?

Banyak teman-teman saya yang juga masih bingung dan bertanya di sosial media seperti Facebook dan Instagram, maka dari itu saya ingin berbagi tentang skala pengukuran.

Baik, saya akan coba menjelaskannya satu per satu.

Pengertian Variabel Penelitian

Sebelum masuk ke pembahasan skala pengukuran, maka ada hal yang perlu diketahui tentang apa yang akan Anda ukur.

Dalam sebuah penelitian, maka kita pasti menentukan terlebih dahulu variabel penelitian, yang berarti variabel apa yang akan diukur. Untuk itu, mari kita ketahui terlebih dahulu apa itu variabel.

Variabel Penelitian adalah suatu atribut, nilai atau sifat dari objek penelitian (individu atau kegiatan) yang memiliki variasi tertentu antara satu objek dengan objek lainnya.

skala pengukuran
twitter.com

Umumnya variabel penelitian akan ditentukan oleh seorang peneliti untuk dipelajari dan digali Informasi dari objek tertentu yang kemudian ditarik kesimpulannya.

Pengertian variabel sendiri menurut Wikipedia adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi fokus di dalam suatu penelitian

Contoh Variabel Penelitian

Misalkan objek penelitian Anda adalah warga Desa Sugihrejo, yang akan diteliti tingkat pengeluaran per bulannya.

skala pengukuran
fbs.admin.utah.edu

Kemudian Anda menentukan variabel apa saja yang akan digali dari mereka. Misalnya usia, jenis kelamin, besar pendapatan, dan sebagainya. Nah inilah yang disebut variabel penelitian Anda.

Pengertian Skala Pengukuran

Skala pengukuran adalah sebuah acuan yang digunakan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam satuan alat ukur.

skala pengukuran
cqeacademy.com

Dengan menggunakan skala pengukuran, maka alat ukur yang digunakan akan menghasilkan data kuantitatif.

Setelah proses pengukuran yang menghasilkan data kuantitatif yang berupa angka-angka tersebut baru lah kemudian ditentukan analisis statistik yang cocok untuk digunakan.

Di dalam ilmu statistik, skala pengukuran dibagi menjadi 4, yaitu sebagai berikut:

Telah dibuka!!!
rumadata.com
Menyediakan Jasa Olah Data dan konsultasi statistik untuk keperluan penelitian, tugas, skripsi, tesis, dan disertasi. menawarkan pelayanan terbaik dengan hasil yang cepat, tepat, dan akurat.
Kamu jangan olah data, berat, biar kami saja.

Skala Nominal

Skala nominal merupakan skala pengukuran paling sederhana atau tingkatannya paling rendah di dalam suatu penelitian.

Baca Juga Dong  Penulisan Angka Romawi Beserta Tabel Angka Romawi 1-10000 Lengkap

Skala ini hanya digunakan untuk memberikan kategori saja. Misalnya digunakan untuk memberi label, simbol, lambang, atau nama pada sebuah kategori sehingga akan mempermudah pengelompokan data menurut kategorinya.

skala pengukuran
cybra.com

Pada skala nominal ini, peneliti akan mengelompokkan objek, baik individu atau pun kelompok kedalam kategori tertentu dan disimbolkan dengan label atau kode tertentu.

Kemudian, angka yang diberikan kepada objek hanya memiliki arti sebagai label atau pembeda saja dan bukan untuk menunjukkan adanya tingkatan.

Agar lebih paham, berikut ini ciri-ciri dari skala nominal:

  • Kategori data bersifat mutually exclusive (setiap objek hanya memiliki satu kategori saja).
  • Kategori data tidak memiliki aturan yang logis (bisa sembarang).

Contoh Skala Nominal

Contoh pertama, contoh yang paling umum digunakan yaitu variabel jenis kelamin. Jenis kelamin akan dibedakan menjadi Laki-laki dan Perempuan.

Dalam hal ini, hasil pengukuran tidak memiliki tingkatan tertentu. Artinya laki-laki tidak lebih tinggi daripada perempuan, atau sebaliknya.

Di dalam sebuah penelitian, biasanya akan diberi simbol angka sebagai pembeda, misal jenis kelamin laki-laki diberi simbol angka 1, jenis kelamin perempuan diberi simbol 0. Simbol angka disini hanya untuk membedakan saja, tidak menunjukkan bahwa 1 lebih besar dari 0 dan sebagainya.

Contoh kedua, misal nama kota lahir. Ada yang Bandung, Jakarta, Surabaya, Bogor, dan lain lain. Hal ini hanya untuk pembeda saja, tidak menunjukkan tingkatan tertentu. Dengan kata lain, orang yang lahir di Bandung bukan berarti lebih baik dari Bogor atau yang lainnya.

Contoh ketiga, misalnya menjelaskan agama, ada Islam, Kristen, Hindu, Budha, Katolik. Ini hanya bersifat membedakan saja

Skala Ordinal

Skala ordinal merupakan skala pengukuran yang sudah menyatakan peringkat antar tingkatan. Jarak atau interval antar tingkatan juga tidak harus sama.

skala pengukuran
dreamstime.com

Skala ordinal ini memiliki tingkatan yang lebih tinggi daripada skala nominal, karena skala ini tidak hanya menunjukkan kategori saja tetapi juga menunjukkan peringkat.

Di dalam skala ordinal, objek atau kategorinya disusun berdasarkan urutan tingkatannya, dari tingkat terendah ke tingkat tertinggi atau sebaliknya,

Baca Juga Dong  Cara Menghitung IPK | Arti Cum Laude dan Seberapa Pentingkah IPK

Ciri-ciri dari skala ordinal antara lain:

  • kategori data saling memisah.
  • kategori data ditentukan berdasarkan jumlah karakteristik khusus yang dimilikinya.
  • kategori data dapat disusun sesuai dengan besarnya karakteristik yang dimiliki.

Contoh Skala Ordinal

Contoh pertama, contoh pada variabel sikap seseorang terhadap suatu pernyataan, sikap tersebut berupa sangat setuju, setuju, biasa saja, tidak setuju, sangat tidak setuju.

Pada variabel sikap ini dari sangat setuju ke sangat tidak setuju menunjukkan kategori dan memiliki tingkatan.

Di dalam sebuah penelitian, kategori tersebut bisa disimbolkan dengan angka, misal angka 5 untuk sangat setuju, angka 4 untuk setuju, angka 3 untuk biasa saja, angka 2 untuk tidak setuju, dan angka 1 untuk sangat tidak setuju.

Contoh kedua, misal dalam variabel nilai huruf mutu pada perkuliahan, yaitu nilai A, B, C, D, dan E. Pada nilai ini menunjukkan tingkatan bahwa nilai A lebih besar dari B, dan seterusnya.

Skala Interval

Skala Interval merupakan skala pengukuran yang bisas digunakan untuk menyatakan peringkat untuk antar tingkatan. Jarak atau interval antar tingkatan pun sudah jelas, hanya saja tidak memiliki nilai 0 (nol) mutlak.

skala pengukuran
irmasafitri07.wordpress.com

Skala interval ini bisa dikatakan berada diatas skala ordinal dan nominal. Besar interval atau jarak satu data dengan data yang lainnya memiliki bobot nilai yang sama. Besar interval ini bisa saja di tambah atau dikurang.

Berikut ini adalah ciri-ciri dari skala interval:

  • Kategori data memiliki sifat saling memisah.
  • Kategori data memiliki aturan yang logis.
  • Kategori data ditentukan skalanya berdasarkan jumlah karaaktristik khusus yang dimilikinya.
  • Perbedaan karakteristik yang sama tergambar dalam perbedaan yang sama dalam jumlah yang dikenakan pada kategori.
  • Angka nol hanya menggambarkan satu titik dalam skala (tidak memiliki nilai nol absolut).

Contoh Skala Interval

Contoh pertama, contoh yang paling umum pada skala interval adalah suhu. Misalkan suatu ruangan memiliki suhu 0C, ini bukan berarti bahwa ruangan tersebut tidak ada suhunya.

skala pengukuran
batam.tribunnews.com

Angka 0C disini merupakan suhu, hal ini dikarena pada skala interval 0 (nol) bukanlah nilai yang mutlak.

Baca Juga Dong  Cara Menghitung Persen dengan Mudah, Simpel, dan Tidak Ribet

Contoh kedua, jam 00.00 bukan berarti waktunya kosong atau tidak ada nilainya, karena jam 00.00 sendiri masih menunjukkan waktu dimana jam 00.00 sama dengan jam 12 malam.

Skala Rasio

Skala rasio adalah skala pengukuran yang ditujukan pada hasil pengukuran yang bisa dibedakan, diurutkan, memiliki jarak tertentu, dan bisa dibandingkan.

skala pengukuran
medium.com

Skala rasio merupakan tingkatan skala paling tinggi dan paling lengkap dibanding skala-skala lainnya. Jarak atau interval antar tingkatan sudah jelas, dan memiliki nilai 0 (nol) yang mutlak. Nilai nol mutlak berarti benar-benar menyatakan tidak ada.

Contoh Skala Rasio

Contoh pertama, misal tinggi badan Agung adalah 190 cm sedangkan tinggi badan Vatinson adalah 95 cm. Pada situasi ini dapat dikatakan bahwa jarak tinggi badan Vatinson dengan Agung adalah 95 cm. Bisa juga dikatakan bahwa tinggi badan Agung 2 kali tinggi badan Vatinson.

Contoh kedua, misalkan nilai ujian matematika Tono adalah 50, sedangkan nilai Toni adalah 100. Ukuran rasionya dapat dinyatakan bahwa nilai Toni adalah 2 kali nilai Tono.

***

Demikianlah penjelasan mengenai skala pengukuran dalam sebuah penelitian. Pada dasarnya skala pengukuran ini dibuat untuk memudahkan peneliti dalam menentukan alat analisis apa yang sesuai dengan data dan permasalahan yang ada.

Agar lebih paham, berikut ini video Youtube mengenai skala pengukuran.

 

***

Demikian pembahasan mengenai skala pengukuran, semoga bisa membantu Anda. Jangan pernah berhenti untuk belajar, karena ilmu sangatlah penting.

Tentunya saat ini belajar sangatlah mudah, tidak harus pergi ke sekolah atau kampus, karena Anda bisa belajar secara online seperti misalnya belajar di situs kursus terbaik. So, keep studying!

Terimakasih, SUKSES TERUS!!!

5 pemikiran pada “Skala Pengukuran dalam Ilmu Statistik Lengkap Contoh”

  1. Maaf mau tanya, kalau misalkan pengukuran nya 5,4,3,2,1 untuk mengukur keterampilan yang misalkan 5 itu untuk sangat baik apakah itu boleh dikatakan skala ordinal? Karena di atas skala ordinal disebutnya sangat setuju, setuju dan sebagainya. Terimakasih sebelumnya

    Balas

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.